Yogyakarta – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesigapan karyawan dalam menghadapi kebakaran, Aino Indonesia melaksanakan Pelatihan Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di halaman kantor Yogyakarta. Pelatihan yang dilaksanakan pada Kamis, 27 Januari 2023 lalu bekerja sama dengan CV. King Proteksi dan diikuti oleh karyawan kantor Yogyakarta.
Pelatihan dimulai dengan simulasi evakuasi karyawan ketika terjadi bencana kebakaran. Dalam proses evakuasi, instruktur menjelaskan bahwa section leader di perusahaan harus memastikan semua karyawan yang sebelumnya berada di dalam kantor sudah berhasil ke luar gedung.
“Pada kondisi darurat, pastikan untuk ke luar dengan hati-hati dan tidak panik,” jelas instruktur.
Setelah proses evakuasi dipastikan selesai, instruktur menjelaskan bahwa ada beberapa jenis kebakaran yang dibedakan berdasarkan sumber apinya.
Tipe Kebakaran Berdasarkan Sumbernya
Kebakaran berdasarkan sumber atau asal apinya dikategorikan menjadi 4 kelas, yaitu:
Ketika terjadi kebakaran, APAR yang digunakan harus menyesuaikan bahan yang menjadi sumber api. Apabila tidak sesuai, proses pemadaman menjadi tidak efektif. Alih-alih memadamkan api dengan cepat, APAR dengan media yang tidak tepat dapat mengakibatkan kebakaran menjadi bertambah besar.
Jenis APAR Berdasarkan Media yang Digunakan
Berdasarkan media yang digunakan, terdapat 4 jenis APAR, diantaranya:
Metode PASS dalam Proses Pemadaman Api
Dalam pelatihan APAR ini pula, karyawan Aino Indonesia berkesempatan untuk mempelajari cara membuka segel APAR dan menggunakannya langsung untuk memadamkan api pada sesi simulasi pemadaman kebakaran. Proses pemadaman kebakaran dapat dilakukan menggunakan metode PASS yang terdiri dari 4 langkah berikut:
Selain melatih ketanggapan dan kewaspadaan karyawan Aino Indonesia dalam menghadapi bencana kebakaran, pelatihan APAR tersebut merupakan bentuk komitmen Aino dalam pemenuhan Peraturan Bank Indonesia No. 23/6/PBI 2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran Pasal 71 tentang pemenuhan MRSI ayat (3) terkait pengujian Business Continuity Plan (BCP). Pengujian tersebut dilakukan minimal satu tahun sekali yang mana salah satu bentuk pelaksanaannya adalah kegiatan simulasi kebakaran. Dengan diadakannya pelatihan ini, perusahaan diharapkan dapat memastikan kondisi bisnis dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya pasca terjadinya bencana seperti kebakaran.